Rekomendasi UNESCO, Pemda DIY Susun Manajemen Bencana di Sumbu Filosofi
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pemda DIY mulai menyosialisasikan penyusunan Disaster Risk Management Plan (DRMP) atau rencana manajemen risiko kebencanaan di kawasan Sumbu Filosofi. Hal ini adalah salah satu rekomendasi dari Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization/UNESCO).
Sekretaris Daerah DIY Beny Suharsono mengatakan, penyusunan DRMP dilakukan untuk menjaga dan melindungi warisan dunia kawasan Sumbu Filosofi dari risiko bencana alam. Letaknya di wilayah yang rawan bencana menuntut pemerintah untuk bertindak cepat dan bijaksana dalam melindungi kawasan itu.
Advertisement
"Pengakuan Sumbu Filosofi sebagai warisan budaya dunia adalah cerminan betapa berharganya warisan budaya yang dimiliki yang terangkum dalam 144 atribut warisan budaya yang saling terhubung, mulai dari upacara, hingga festival dan kesenian," kata Beny, Jumat (10/5/2024).
Beny menyampaikan, BPDB DIY telah menyelesaikan kajian mitigasi bencana bangunan cagar budaya. Sementara BPKSF Disbud DIY merampungkan kajian risiko bencana di kawasan Sumbu Filosofi. Hal yang sama juga dilakukan Direktorat Perlindungan Kebudayaan dengan mengadakan lokakarya tentang pengurangan risiko bencana untuk cagar budaya.
"Mari menjadikan kawasan Sumbu Filosofi ini sebagai tempat yang aman dan tahan terhadap risiko bencana, demi masa depan yang lebih cerah bagi generasi yang akan datang," ungkapnya.
Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah X Manggar Sari menyampaikan, provinsi DIY secara umum dan kawasan Sumbu Filosofi secara khusus memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologi dan demografis yang memungkinkan terjadinya bencana. Baik bencana yang disebabkan oleh faktor alam maupun faktor manusia.
BACA JUGA: Desentralisasi Sampah, Pemda DIY: Hanya 11 Kalurahan yang Siap Kelola Mandiri
Menurutnya, Komite Warisan Dunia sebagai perwakilan komunitas internasional memberi perhatian khusus terhadap risiko bencana di kawasan Sumbu Filosofi Jogja. Hal ini tertuang dalam salah satu isi keputusan yang menyertai inskripsi Sumbu Filosofi Jogja, yaitu meminta Pemerintah Indonesia untuk melanjutkan penyusunan rencana pengelolaan risiko bencana Sumbu Filosofi, termasuk menyiapkan berbagai pelatihan terkait kesiapsiagaan bencana.
"Salah satu upaya yang kami upayakan adalah penyelenggaraan cagar budaya tangguh bencana dan disinergikan ke dalam perencanaan dan pengelolaan cagar budaya pada semua tingkat pemerintahan," jelasnya.
Manggar menambahkan dibutuhkan pedoman umum yang akan menjadi acuan pelaksanaan budaya tangguh itu. Pemerintah nantinya diarahkan untuk menerapkan cagar budaya yang tanggap menghadapi bencana mulai dari tahap pra-bencana, keadaan darurat maupun pasca-bencana.
"Semoga rencana pengelolaan risiko bencana pada kawasan Sumbu Filosofi Jogja yang sedang disusun ini kelak akan menjadi acuan bagi semua pemangku kepentingan dalam penyelenggaraan cagar budaya tangguh bencana sesuai dengan kewenangannya," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Satu-satunya yang Gelar Kampanye Akbar, Heroe-Pena Gandeng 15.000 Kawula Muda
- Jadwal Terbaru KRL Jogja-Solo Jumat 22 November 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo
- Jadwal SIM Keliling di Kulonprogo Jumat 22 November 2024
- Heroe-Pena Optimistis Kantongi 40 Persen Kemenangan
- Jadwal Terbaru KRL Solo-Jogja Jumat 22 November 2024: Berangkat dari Palur Jebres, Stasiun Balapan dan Purwosari
Advertisement
Advertisement